WLAN Dan Pengimplementasiannya
WLAN
WLAN
adalah singkatan dari Wireless Local Area Network yaitu suatu jenis jaringan
komputer yang menggunakan gelombang radio sebagai alat atau media transmisi
data. Informasi atau data ditransfer dari satu komputer ke komputer yang
lainnya menggunakan gelombang radio. WLAN juga sering disebut dengan Jaringan
Nirkabel atau jaringan wireless.
Contoh dalam kehidupan
sehari-hari
Penerapan
dari aplikasi WLAN ini sudah mulai banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari
karena kemudahan instalasinya, dan kelebihan-kelebihan lainnya dibandingkan LAN
kabel, diantaranya telah digunakan untuk :
1. Jaringan nirkabel di perusahaan, sehingga
produktivitas meningkat, karena karyawan dapat selalu tersambung ke internet
dalam keadaan mobile.
2. Jaringan nirkabel di instansi-instansi
pemerintahan
3. Jaringan nirkabel di sekolah-sekolah umum dan
perguruan tinggi.
4. Jaringan nirkabel di kafe, warung makan, atau
konter-konter yang menyediakan layanan “Hotspot” bagi para pengunjung.
5. Di alat-alat komunikasi, seperti Handphone, dan
HT.
Klasifikasi jaringan WLAN
1. Klasifikasi berdasarkan topologi jaringan
Topologi dalam suatu jaringan dapat
didefinisikan sebagai aturan atau cara menghubungkan komputer (device) satu
dengan yang lain sehingga membentu suatu jaringan. Dapat dikatakan pula bahwa
topologi merupakan gambaran secara fisik dari pola hubungan antara komputer
yang saling berkomunikasi. Kapanpun dua atau lebih komputer saling
berkomunikasi satu sama lain, topologi jaringan secara otomatis akan terbentuk.
Tidak seperti jaringan kabel yang memiliki banyak topologi, jaringan nirkabel
hanya mempunyai dua topologi. Berdasarkan standar IEEE 802.11 yang menangani
Wireless LAN (WLAN) & Mesh (Wi-Fi Certification).
2. Klasifikasi berdasarkan jarak jangkauan
Berdasarkan jarak jangkauan jaringan dan daya
sinyal nirkabel, maka teknologi nirkabel dikelompokkan menjadi 4 jenis yaitu
Wide Area Network (WAN), Metropolitan Area Network (MAN), Local Area Network
(LAN), Personal Area Network (PAN).
Jenis-jenis topologi yang
digunakan pada jaringan wireless
Topologi
pada jaringan LAN (via kabel)tentu berbeda dengan jaringan WLAN (via wireless).
Meski secara prinsip sama-sama menghubungkan komputer dengan komputer, namun
media transmisi yang digunakan menyebabkan adanya perbedaan jenis topologi
antara kedua jaringan ini.
Teknologi
yang digunakanoleh jaringan WLAN dan LAN juga berbeda, jika pada WLAN
menggunakan teknologi wireless (IEEE 802.11) sedangkan jaringan LAN menggunakan
teknologi ethernet (IEEE 802.3). Menurut standar IEEE untuk WLAN ada dua model
topologi utama, yaitu:
1. Independent Basic Service Set (IBBS)
AdHoc sering disebut Independent Basic Service
Set (IBBS). Jaringan AdHoc terbentuk bila antara client wireless yang
dilengkapi dengan wireless LAN Card saling terhubung satu sama lain secara
langsung. Pada jaringan ini tidak memerlukan perantara seperti access point
atau perangkat lainnya. Topologi Adhoc ini memiliki beberapa kelemahan. Jika
client yang terhubung semakin banyak, maka proses transmisi data akan semakin
lambat. Kelemahan lainnya, karena tidak adanya access point yang dijadikan
consentrator pada topologi ini, menyebabkan tidak adanya perangkat yang bisa
mengatur wireless client yang tekoneksi. Collusion atau tabrakan pun sangat
mungkin terjadi.
2. Basic Service Set (BSS)
Koneksi antar wireless client pada topologi ini
diperantarai oleh sebuah perangkat access point. Setiap wireless client yang
ingin terhubng dengan client lainnya harus terhububung dulu dengan access point
yang digunakan.
3.
Extended
Service Set (ESS)
Pada topologi ESS terdapat lebih dari satu
access point yang digunakan. Tujuannya adalah untuk menjangkau area yang lebih
jauh lagi. Jadi, bisa dikatakan topologi ESS ini merupakan gabungan atau
kumpulan dari topologi BSS.
Pada topologi BSS atau ESS, kita bisa
memadukannya dengan jaringan kabel. Koneksi ini biasa disebut infrastruktur,
dimana wireless client dapat terhubng dan berkomunikasi dengan client lain pada
jaringan kabel.
Arsitektur jaringan WLAN
Arsitektur
aplikasi adalah teknologi yang akan digunakan oleh satu, lebih, atau semua
sistem informasi dalam hal data, proses, interface, dan komponen jaringan. Ini
berfungsi sebagai kerangka kerja untuk desain umum. Arsitektur teknologi
informasi atau bisa juga disebut dengan arsitektur system informasi, yaitu:
1.
Arsitektur
Client / Server merupakan software, dan interface yang didistribusikan di
seluruh jaringan klien dan server yang berkomunikasi dan bekerja sama untuk
mencapai tujuan sistem. Pengertian dari klien itu sendiri adalah adalah single
user-komputer yang melakukan sesuatu permintaan data atau layanan ke server
sedangkan server adalah multiple-user computer yang menyediakan data atau
layanan yang diminta oleh client.
2.
Arsitektur
Terpusat (Centralized)/komputasi terpusat adalah pemrosesan data yang terpusat.
proses arsitektur terpusat paling dominan karena biaya menempatkan computer
mendekati end-user adalah mahal.
3.
Arsitektur
Terdistribusi (Distributed)/komputasi tersebar merupakan system pemrosesan data
terdistribusi atau yang terdiri dari sejumlah computer yang tersebar pada
berbagai lokasi yang dihubungkan dengan sarana telekomunikasi. Arsitektur
terdistribusi terdiri dari 3 jenis yaitu distributed presentation, distributed
data serta distributed data and logic. distributed presentation merupakan
pendekatan yang menempatkan Semua elemen lain dari aplikasi terpusat tetap di
server, namun user sistem mendapatkan grafis user interface yang ramah untuk
sistem Pengertian dari distributed data adalah proses menempatkan data sistem
informasi yang tersimpan di server, dan logika bisnis dan user interface pada
klien. Sedangkan distributed data and logic merupakan Pendekatan yang
mendistribusikan database dan logika bisnis ke server yang terpisah.
Perangkat Jaringan yang
Dibutuhkan Untuk Membangun Wireless Network
1.
Wireless Network Adapter
Kalau
perangkat ini berada pada sisi client. Setiap client harusnya menyediakan
minimal satu buah wireless network adapter untuk bisa terkoneksi ke jaringan
via Wi-Fi. Semua laptop keluaran baru sudah built-in dengan perangkat ini.
Namun untuk kamu pengguna PC desktop, kamu mesti menambahkan perangkat
tersebut, karena biasanya tidak ada desktop yang dilengkapi wireless adapter.
Ada dua macam wireless adapat yang bisa digunakan, yaitu berbentuk slot PCI dan
USB.
2. Wireless
Router / Wireless Access Point
Sama
seperti pada jaringan kabel, kedua perangkat ini memiliki fungsi yang hampir
sama dengan router atau switch, hanya saja media yang digunakan adalah
wireless. Untuk jaringan rumahan yang tidak terlalu besar, saya rasa cukup bila
menggunakan satu perangkat ini. Terlebih jika perangkat wireless ini sudah
support teknologi band yang terbaru, bisa menjangkau sebagian besar bangunan di
sekita rumah. Untuk lokasi bisnis atau perkantoran, saya rasa membutuhkan lebih
dari satu perangkat untuk kenyamanan koneksinya.
3.
Antenna Wireless
Biasanya
wireless router sering memanfaatkan antenna untuk menambahkan ruang jangkaunya.
Antenna ini sifatnya opsional alias dapat dilepas-pasang. Kamu bisa
menggunakannya jika ingin jangkauannya luas. Selain di sisi router, di sisi
client juga bisa saja membutuhkan antenne. Fungsinya ketika tidak dapat
menjangkau sinyal yang dipancarkan wireless router, dengan bantuan antena,
wireless adapter bisa menjangkaunya.
4.
Wireless Repeater
Sebuah
wireless repeater dihubungkan pada wireless router atau wireless access point.
Fungsinya adalah untuk menguatkan sinyal yang mulai melemah jika berada di
jangkauan yang jauh dari pusat. Hal ini sangat membantu client yang kesulitan
menjangkau wireless router atau access point.
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar